Kebutuhan usaha yang diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai beroperasi. Dengan kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi.
Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha perhotelan memerlukan jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang berbeda-beda dengan bidang industry, berbeda pula dengan bidang pertanian cokelat.
Baik jenis maupun jumlah kebutuhan usaha memerlukan penilaian secara benar dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada saat usaha hendak dijalankan. Kekurangan akan menyebabkan adanya penambahan biaya dan kelebihan mengakibatkan ada yang mubazir dan tidak bermanfaat sehingga pengeluaran biaya menjadi berlebihan. Jumlah kebutuhan usaha perusahaan juga disesuaikan dengan tujuan perusahaan saat ini. Namun, dapat pula dibuat kebutuhan untuk beberapa periode ke depan. Penyusunan kebutuhan ini harus dilakukan secara benar sehingga tidak ada yang ketinggalan. Harga pada setiap jenis komponen yang ditetapkan harus benar-benar sesuai dengan harga pasar.
Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan usaha yang diperlukan. Selain itu, dapat diketahui jumlah biaya setiap komponen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut.
Untuk menutupi kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari berbagai sumber, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Namun biasanya untuk usaha yang baru berjalan, pihak perbankan sulit atau bahkan tidak mau meminjamkan modal. Dalam praktiknya, perbankan hanya mau membiayai usaha yang sudah berjalan baik yang merupakan perluasan usaha atau pernambahan kapasitas produksi.
B. Biaya Kebutuhan Usaha
Besarnya dana (uang) yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen jenis kebutuhan dan total biaya yang kita keluarkan ini kita kenal dengan nama biaya kebutuhan usaha. Banyaknya jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuaikan dengan usaha yang akan dijalankan. Artinya komponen biaya kebutuhan usaha tergantung dari jenis usahanya.
Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi :
- Biaya prainvestasi
- Biaya pembelian aktiva tetap, dan
- Biaya operasional.
Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka memulai suatu usaha. Jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini misalnya biaya survei lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izin-izin, pengurusan dan pembersihan lahan, serta biaya prainvestasi lainnya.
Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Biaya pembelian aktiva tetap terwujud adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan, pembelian mesin-mesin atau peralatan, pembelian kendaraan operasional, pembelian inventaris kantor, seperti meja, kursi, computer. Sementara itu, aktiva yang tidak terwujud terdiri dari pembelian lisensi, hak paten, atau sistem franchising (waralaba).
Biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan adalah sejumlah dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan. Biaya operasional meliputi gaji karyawan, upah, biaya, listrik, biaya telepon, air, biaya pemeliharaan, pajak, premi asuransi, biaya pemasaran, dan biaya-biaya lainnya.
C. Contoh Kebutuhan Usaha
Berikut ini contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan investasi, yang dikeluarkan jika kita hendak mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pom bensin di suatu lokasi tertentu :
- Biaya prainvestasi Rp. 350.000.000,-
- Pembelian aktiva tetap
- Biaya pembelian tanah untuk lokasi SPBU (3000 m) Rp. 9.000.000.000,-
- Biaya bangunan dan prasarananya
- Bangunan kantor 1 buah Rp. 50.000.000,-
- Kios penjualan 4 buah Rp. 70.000.000,-
- Bangunan gudung 1 buah Rp. 25.000.000,-
- Musholla 1 buah Rp. 10.000.000,-
- Toilet 2 buah Rp. 10.000.000,-
- Bangunan genset 1 buah Rp. 90.000.000,-
- Jalan dan penerangan Rp. 75.000.000,-
- Pagar dan taman Rp. 15.000.000,-
- Rumah racun api Rp. 20.000.000,-
- Signboard pertamina 2 buah Rp. 15.000.000,-
- Mobil 2 buah Rp. 300.000.000,-
- Motor 2 buah Rp. 25.000.000,-
- Sarana dan perlengkapan lainnya Rp. 50.000.000,-
- Biaya pembelian peralatan
- Tangki pendam 4 buah Rp. 800.000.000,-
- Pompa BBM 6 buah Rp. 300.000.000,-
- Listrik PLN 10000 watt Rp. 15.000.000,-
- Mesin diesel 2 buah Rp. 80.000.000,-
- Pemadam api Rp. 55.000.000,-
- Investaris kantor
- Meja 3 buah Rp. 1.500.000,-
- Kursi 6 buah Rp. 1.200.000,-
- Lemari dan rak 6 buah Rp. 2.250.000,-
- Komputer 2 buah Rp. 8.000.000,-
- Telepon 2 buah Rp. 1.500.000,-
- Mesin fax 1 buah Rp. 1.000.000,-
- Mesin ketik manual 1 buah Rp. 500.000,-
- Modal kerja
- Biaya bahan baku selama 1 bulan Rp. 500.000.000,-
- Biaya tenaga kerja 6 orang Rp. 45.000.000,-
- Listik, air telepon dan lain Rp. 35.000.000,-
==============
Jumlah kebutuhan investas Rp. 11.950.950.000,-
Dana yang tersedia Rp. 7.000.000.000,-
==================
Dana pinjaman (harus dicari) Rp. 4.950.950.000,-
1 komentar:
trims informasinya,,, sangat membantu :)
Posting Komentar